MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Karena Kau Bunda Kali"

"Karena Kau Bunda Kali"



Kami berdiri disini
Mencoba menjaga hidupmu
Bukan hanya sekedar mencintai
Bukan sekedar melindungi
Karena kau bunda kami

Kami minum air susumu
Dihidupi tanahmu
Dimandikan oleh airmu
Kami berdoa
Karena kau bunda kami

Lihatlah fajar pagi telah menyingsing
Dengarkan doa kami
Karena kau bunda kami

Biar keadilan sulit terpenuhi
Biar kedamaian sulit terpenuhi
Kami berdiri menjaga dirimu

Biar keadilan sulit terpenuhi
Biar kedamaian sulit terpenuhi
Kami berdiri menjaga dirimu
Karena kau bunda kami
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"KaSaCiMa"

"KaSaCiMa"



Yang aku mau kau tunggu
Janganlah terburu nafsu
Pasti kudatangi kamu
Tak mungkin kau ku kibuli

Kasihku kasih terkasih
Sayangku sayang tersayang
Cintaku cinta tercinta
Manisku manis termanis

Rinduku setengah mati
Kalbuku menggebu-gebu
Mari sini dekat padaku
Kucium kau berulang kali

Hidup ini indah
Berdua semua mudah
Yakinlah melangkah
Jangan lagi gelisah

Kalau kau tak mau menunggu
Aku tak pandai merayu
Percayalah kau padaku
Percaya ya percayalah

Suka dan duka biasa
Cemburu jangan membuta
Senyumlah engkau kekasih
Problema jadi tak perih
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Katanya"

"Katanya"



Kalau orang miskin dilarang sakit
Tentulah makam akan bertambah sempit
Kalau orang miskin tak boleh pandai
Tentu serakah semakin menyeringai

Sempat aku bingung kenapa ini terjadi
Di negeri yang subur dan baik hati

Katanya zamrud khatulistiwa
Nyatanya kilau air mata
Katanya serpihan surga
Nyatanya oh...

Keluh kesah tak selesaikan masalah
Malah membuat hati bertambah gundah
Kenyataan ini ada di depan mata
Kemanapun kau pergi bahkan terbawa mimpi

Katanya zamrud khatulistiwa
Nyatanya kilau air mata
Katanya serpihan surga
Nyatanya oh...

Stop mengeluh ayo singsingkan lengan
Bahu membahu saling membantu
Jutaan manusia menunggu senyum tulusmu
Memang tak mudah tapi bukan berarti tak bisa

Hei hei hei hei Indonesia
Cukuplah sudah keluh kesah itu
Jangan tumpah lagi air matamu
Kalaupun tumpah adalah air mata bahagia
Karena bangga menjadi Indonesia

Katanya zamrud khatulistiwa
Nyatanya kilau air mata
Katanya serpihan surga
Nyatanya oh...

Katanya zamrud khatulistiwa
Katanya serpihan surga
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Kaum Urbanis"

"Kaum Urbanis"



Bersama mereka ku datang
Perempuan penjual kembang
Anak ganas dan pasanda

Menuju negeri yang penuh dengan peraturan
Sedang keadaan tak pernah menjadi mapan

Bukalah pintu dan jendela
Dengarkanlah nyanyian kami
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Kebaya Merah"

"Kebaya Merah"



Kebaya merah kau kenakan
Anggun walau nampak kusam
Kerudung putih terurai
Ujung yang koyak tak kurangi cintaku

Wajahmu seperti menyimpan duka
Padahal kursimu dilapisi beludru
Ada apakah?
Ibu

Ceritalah seperti dulu
Duka suka yang terasa
Percaya pada anakmu
Tak terfikir tuk tinggalkan dirimu

Ibuku, darahku, tanah airku
Tak rela kulihat kau seperti itu
Ada apakah?
Ibu
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Kembang Pete"

"Kembang Pete"



Kuberikan padamu
Setangkai kembang pete
Tanda cinta abadi
Namun kere

Buang jauh jauh
Impian mulukmu
Sebab kita tak boleh
Bikin uang palsu

Kalau diantara kita jatuh sakit
Lebih baik tak usah ke dokter
Sebab ongkos dokter disini
Terkait di awan tinggi

Cinta kita cinta jalanan
Yang tegar mabuk di persimpangan
Cinta kita cinta jalanan
Yang sombong menghadap keadaan

Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera

Kuberikan untukmu
Sebuah batu akik
Tanda sayang batin
Yang tercekik

Rawat baik baik
Walau kita terjepit
Dari kesempatan
Yang semakin sempit

Cinta kita cinta jalanan
Yang tegar mabuk di persimpangan
Cinta kita cinta jalanan
Yang sombong menghadap keadaan

Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera

Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Kemesraan"

"Kemesraan"



Suatu hari
Dikala kita duduk ditepi pantai
Dan memandang
Ombak dilautan yang kian menepi

Burung camar
Terbang bermain diderunya air
Suara alam ini
Hangatkan jiwa kita

Sementara
Sinar surya perlahan mulai tenggelam
Suara gitarmu
Mengalunkan melodi tentang cinta

Ada hati
Membara erat bersatu
Getar seluruh jiwa
Tercurah saat itu

Kemesraan ini
Janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini
Ingin kukenang selalu

Hatiku damai
Jiwaku tentram disampingmu
Hatiku damai
Jiwaku tentram bersamamu

Bersamamu
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Kereta Tiba Pukul Berapa"

"Kereta Tiba Pukul Berapa"



Hilang sabar dihati
Dan tak terbendung lagi waktu itu
Lama memang kutunggu
Kedatanganmu sobat karibku

Datang telegram darimu
(Tiba kabar darimu)
Dua hari yang lalu (tunggu aku)
Di stasiun kereta itu pukul satu

Kupacu sepeda motorku
Jarum jam tak mau menunggu maklum rindu
Traffic light aku lewati
Lampu merah tak peduli jalan terus (asik)

Didepan (dimuka) ada polantas
Wajahnya begitu buas
Tangkap aku

Tawar menawar harga pas tancap gas

Sampai stasiun kereta pukul setengah dua
Duduk aku menunggu tanya loket dan penjaga
Kereta tiba pukul berapa?

Biasanya kereta terlambat
Dua jam mungkin biasa (rusak lo)

Biasanya kereta terlambat
Dua jam cerita lama
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Kereta Tua"

"Kereta Tua"



Hitam warnamu seperti malam
Kekar roda roda melingkar
Kau kereta lama parkir di stasiun tua

Dulu kakekku pernah cerita
Dia banyak berikan jasa
Saat gejolak perang melanda negeri kita

Kau kereta tua penuh sembunyikan misteri
Waktu pun berlalu orde pun berganti
Oh kereta tua kau nampak semakin asing

Kini dia tak lagi berlaga
Namun masih bisa tertawa
Semoga tidurmu nanti mimpikan masa lalu
Semoga tidurmu nanti mimpikan masa lalu
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Kesaksian"

"Kesaksian"



Aku mendengar suara
Jerit makhluk terluka
Luka luka hidupnya
Luka

Orang memanah rembulan
Burung sirna sarangnya
Sirna sirna hidup redup
Alam semesta luka

Banyak orang hilang nafkahnya
Aku bernyanyi menjadi saksi
Banyak orang dirampas haknya
Aku bernyanyi menjadi saksi

Mereka dihinakan
Tanpa daya
Ya tanpa daya
Terbiasa hidup sangsi

Orang orang harus dibangunkan
Aku bernyanyi menjadi saksi
Kenyataan harus dikabarkan
Aku bernyanyi menjadi saksi

Lagu ini jeritan jiwa
Hidup bersama harus dijaga
Lagu ini harapan sukma
Hidup yang layak harus dibela
 
Natrag
Top