MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Intro"

"Intro"



Dalam gelap berjalan
Membelah belantara akal
Sendiri
Sendiri
Selalu sendiri

Pada terang kumerenung
Mencari kesejatian
Mencari
Mencari
Selalu mencari

Pada ruang
Pada waktu
Aku ingin datang

Pada ruang
Pada waktu
Aku ingin datang

Gitar kayu kumainkan
Suaranya lahirkan tanya
Bertanya
Bertanya
Selalu bertanya
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi"

"Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi"



Raung buldozer gemuruh pohon tumbang
Berpadu dengan jerit isi rimba raya
Tawa kelakar badut badut serakah
Tanpa HPH berbuat semaunya

Lestarikan alam hanya celoteh belaka
Lestarikan alam mengapa tidak dari dulu
Oh mengapa

Oh jelas kami kecewa
Menatap rimba yang dulu perkasa
Kini tinggal cerita
Pengantar lelap si buyung

Bencana erosi selalu datang menghantui
Tanah kering kerontang banjir datang itu pasti
Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi
Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia

Lestarikan hutan hanya celoteh belaka
Lestarikan hutan mengapa tidak dari dulu
Saja

Oh jelas kami kecewa
Mendengar gergaji tak pernah berhenti
Demi kantong pribadi
Tak ingat rejeki generasi nanti
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Jalan Yang Panjang Berliku"

"Jalan Yang Panjang Berliku"



Jalan panjang yang berliku
Jalan lusuh dan berbatu
Namun kuharus mampu menempuh
Bersama beban dibatinku

Kudatang berlumur debu
Kupergi bersama bayu
Diantara gelisah dan ragu
Kucoba untuk tetap kukuh
Tiadakah tempat kuberteduh
Dikala luka membiru

Segenggam harapan dalam jiwa
Hilang punah tiada kesan

Dikegelapan
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Jangan Bicara"

"Jangan Bicara"



Jangan bicara soal idealisme
Mari bicara berapa banyak uang dikantong kita
Atau berapa dahsyatnya
Ancaman yang membuat kita terpaksa onani

Jangan bicara soal nasionalisme
Mari bicara tentang kita yang lupa warna bendera sendiri
Atau tentang kita yang buta
Bisul tumbuh subur diujung hidung yang memang tak mancung

Jangan perdebatkan soal keadilan
Sebab keadilan bukan untuk diperdebatkan
Jangan cerita soal kemakmuran
Sebab kemakmuran hanya untuk anjing si tuan Polan

Lihat disana
Si Urip meratap
Di teras marmer direktur murtad

Lihat disana
Si Icih sedih
Diranjang empuk waktu majikannya menindih

Lihat disana
Parade penganggur
Yang tampak murung ditepi kubur

Lihat disana
Antrian pencuri
Yang timbul sebab nasinya dicuri

Jangan bicara soal runtuhnya moral
Mari bicara tentang harga diri yang tak ada arti
Atau tentang tanggung jawab
Yang kini dianggap sepi
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Jangan Tutup Dirimu"

"Jangan Tutup Dirimu"




Dari hati yang paling dalam
Kudendangkan sebuah lagu temani sepi
Sejenak iringi nurani

Ada jarak diantara kita
Selimuti sekian waktu telah tersita
Ingin ku hilang jarak terbentang
Semoga

Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan buang pelukku yang tulus

Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu

Buat apa kau diam saja
Bicaralah agar aku semakin tahu
Warna dirimu duhai permata

Kau mimpiku aku tak bohong
Seperti yang kau kira seperti yang selalu kau duga
Pintaku kau percayalah
Usah ragu

Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan campakkan pelukku yang tulus

Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang kering
Jangan tutup dirimu

Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan hancurkan pelukku yang tulus

Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu

Datanglah kau kekasih
Dekap aku erat erat
Jangan lemparkan pelukku yang tulus

Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang kering
Jangan tutup dirimu

Biarkan hujan turun
Basahi jiwa yang haus
Jangan tutup dirimu
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Jendela Kelas"

"Jendela Kelas"



Duduk dipojok bangku deretan belakang
Didalam kelas penuh dengan obrolan
Selalu mengacau laju khayalan

Dari jendela kelas yang tak ada kacanya
Dari sana pula aku mulai mengenal
Seraut wajah berisi lamunan

Bibir merekah dan merah selalu basah
Langkahmu tenang kala engkau berjalan
Tinggi semampai gadis idaman

Kau datang membawa
Sebuah cerita

Darimu itu pasti lagu ini tercipta
Darimu itu pasti lagu ini tercipta

Dari jendela kelas yang tak ada kacanya
Tembus pandang ke kantin bertalu rindu
Datang mengetuk pintu hatiku

Kau datang membawa
Sebuah cerita

Darimu itu pasti lagu ini tercipta
Darimu itu pasti lagu ini tercipta
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Jendral Tua"

"Jendral Tua"


Jendral tua foto ditengah keluarga
Tersenyum dingin memandang kamera
Istrinya mati, anak dan adiknya dipenjara
Apa jadinya dan apa isi hatinya

Jendral tua masih tampan dan perkasa
Tersebar kabar banyak yang jatuh cinta
Oh medan laga, menganga minta digoda
Oh kuru setra, pada perang saudara

Jendral tua bererot jasa didadanya
Menagih janji pada ibu pertiwi
Mungkinkah ia seorang prajurit sejati
Kalaulah iya, wah sungguh celaka

Jendral tua legenda hidup nyata
Ahli strategi jago sudah teruji
Melahap sepi, didalam kamarnya sendiri
Masihkah ia, tergoda oleh dunia

Jendral tua semoga kuat imanmu
Tetaplah begitu dan tetap disitu
Cahaya itu, ingatkan aku pada bapakku
Tetap begitu, tetap di pertapaan sucimu

[bait dibawah ini ditambahkan setelah "Jendral Tua" wafat,
tapi tidak dinyanyikan dalam lagu versi album]


Jendral tua kini tinggal cerita
Diperut Lawu rumah abadimu
Janjikan madu, dan racun bagi anak cucumu
Bagai sembilu, perihkan tulang sumsumku
Tinggalkan soal, yang rumit bagi para begundal
Semoga saja, yang ditinggal tak jadi sundal
Sundal...!
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Jogja"

"Jogja"



Aku jalan sendiri
Dijalan yang sering aku lewati dulu
Aku masih melihat
Wajah wajah yang aku kenal dahulu

Dikota ini
Dikota ini

Aku bangun kembali
Setelah tidur yang panjang tanpa pernah kusadari
Ingin menyanyi
Untuk apa saja yang pernah terjadi dikota ini

Dikota ini
Dikota ini

Kupanggil Jogjakarta

Malam semakin sunyi
Jalan semakin sepi
Malam semakin dingin
Oh dikota ini masih ada jejakku

Malam semakin sunyi
Jalan semakin sepi
Malam semakin dingin
Oh dikota ini masih ada jejakku

Na na na na na na na
Na na na na na na na

Oh dikota ini masih ada jejakku
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Joni Kesiangan"

"Joni Kesiangan"



Habis sebulan dia baru gajian
Joni kesiangan bersiul tanda girang
Dapat cium sayang dari istrinya
Yang merengek manja
Minta kacamata penutup papaya

Janjikan papaya
Janjikan papaya

Joni kesal lalu masuk kamar
Si istri datang mengajak senam malam

Ogah ah Joni sudah bosan
Istri yang sekarang
Jempolnya ketombean

Mpok Tati tante seberang jalan
Sudah menjanjikan Joni tuk bermalam
Dengan imbalan telur setengah matang

Tengah malam Joni asik berkencan
Tak ingat pintu depan
Di gedor gedor orang

Ha ha hansip datang
Membawa pentungan
Joni kelimpungan masuk kolong ranjang

Joni kesiangan
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Kantata Takwa"

"Kantata Takwa"




Malam khusuk menelan tahajjudku
Lidah halilintar menjilat batinku
Mentari dan cakrawala kenyataan hidup
Hanya padaMulah kekuasaan kekal

Ingatlah Allah yang menciptakan
Allah tempatku berpegang dan bertawakal
Allah maha tinggi dan maha esa
Allah maha lembut

Lindungilah dari ganas dan serakah
Lindungilah aku dari setan kehidupan
Berikan mentariMu sinar takwa
Ya ampunilah dosa

Gerhana matahari kuasaMu
Bumi langit manusia ciptaanMu
Hari kiamat ada di tanganMu
Aku bersujud
 
Natrag
Top