MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Pulang Kerja"

"Pulang Kerja"



Kucing hutan ibu dan anak berang berang
Tikus salju dan harimau kumbang berwarna coklat
Mereka berkelahi untuk kehidupan
Yang aku rasakan adalah keseimbangan

Kucing hutan lari karena kalah berkelahi
Ibu berang berang pulang kerumah
Kucing hutan bertemu tikus salju
Ibu berang berang bercanda dengan anak anaknya

Karena lapar kucing hutan menerkam tikus salju
Tikus salju malah mendapatkan teman
Kucing hutan yang gagal gagal lagi
Tikus salju biasa saja sudah nasibnya selamat

Dari balik bukit dikaki cemara
Aku melihat mulut harimau berlumuran darah
Kucing hutan yang gagal ia terkapar
Akhirnya mati

Sudah takdir harimau mendatangi berang berang
Tetapi berang berang sudah pulang
Sementara tikus salju entah pergi kemana
Harimau itu kesepian

Aku terkesima
Aku terkesima
Aku terkesima terkesima

Duhai langit
Duhai bumi
Duhai alam raya
Kuserahkan ragaku padamu

Duhai ada
Duhai tiada
Duhai cinta
Ku percaya
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Pulanglah (Untuk Almarhum Munir)"

"Pulanglah (Untuk Almarhum Munir)"



Padi menguning tinggal di panen
Bening air dari gunung
Ada juga yang kekeringan karena kemarau

Semilir angin perubahan
Langit mendung kemerahan
Pulanglah kitari lembah persawahan

Selamat jalan pahlawanku
Pejuang yang dermawan
Kau pergi saat dibutuhkan saat dibutuhkan

Keberanianmu mengilhami jutaan hati
Kecerdasan dan kesederhanaanmu
Jadi impian

Pergilah pergi dengan ceria
Sebab kau tak sia sia
Tak sia sia
Tak sia sia
Pergilah kawan
Pendekar

Satu hilang seribu terbilang
Patah tumbuh hilang berganti
Terimalah sekedar kembang
Dan doa doa

Suci sejati
Suci sejati
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Rajawali"

"Rajawali"



Satu sangkar dari besi
Rantai kasar pada hati
Tidak merubah rajawali
Menjadi burung nuri

Rajawali
Rajawali

Satu luka perasaan
Maki puji dan hinaan
Tidak merubah sang jagoan
Menjadi makhluk picisan

Rajawali
Rajawali
Rajawali
Rajawali

Burung sakti diangkasa
Lambang jiwa yang merdeka
Pembela kaum yang papa
Penggugah jiwa lara

Rajawali
Rajawali
Rajawali
Rajawali

Jiwa anggun teman sepi
Jiwa gagah pasti diri
Sejati

Bertahan pada godaan
Prahara atau topan
Keberanian

Setia kepada budi
Setia pada janji
Kegagahan

Menembus kabut malam
Menguak cadar fajar
Mendatangi matahari
Memberi inspirasi

Mendaki
Mendaki

Meninggi
Meninggi

Bersemi
Bersemi

Mendaki
Mendaki
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Raya"

"Raya"



22 Januari dua ribu tiga
Raya Rambu Rabbani anak yang ketiga
22 Januari anak nomer tiga
Tanggal dan bulan sakti janjian kita

Entah kenapa Januari jadi cerita
Mas Galang dan Mbak Cikal lahir Januari juga
Padahal papa mamamu virgo dan libra
Yang jelas itu rejeki keluarga kita

Raya Rambu Rabbani anak yang ketiga
Lahir di desa sepi yang menjadi kota
Gemuruh doa-doa menjaga dirimu
bersyukurlah selalu jangan sampai lupa

Tak terasa sudah tahun-tahun berlalu
Tumbuhlah tumbuh menjadi yang kau mau
Janganlah sombong jangan jadi penipu
Bergembira selalu tolong orang yang tak mampu

Raya-rayalah hati, pikiran juga badan
Raya Rambu Rabbani, anak desa yang memikul beban dengan riang (tenang)
Lihatlah ia sedang menyapa dunia

22 Januari Rayalah Rabbani
Rambu-rambu dunia juga surgawi
Kau datang tak terduga menjadi tenaga
Di hidup sementara yang penuh makna

Jangan sesali semua sudah terjadi
Suka dan duka tergantung engkau sendiri
Waspadalah selalu dalam menjalani
Tetap gagah berdiri lewati badai sendiri
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Rekening Gendut"

"Rekening Gendut"



Rekening gendut
Rekening gendut yang bisa kentut
Kebanyakan ngemil
Daging rakyat dicuil-cuil

Di koran-koran di televisi
Lucu namanya nggak lucu akibatnya
Rekening gendut kentut tak berbunyi
Tapi baunya busuk sekali

Ia cuma kertas
Dengan halaman berlembar-lembar
Keluar masuk duit
Sulit terlihat karena dikempit

Angka-angka terus memuai
Entah darimana singgah dimana
Transaksi gelap di dunia perbankan
Rahasia umum atas nama kepentingan umum

PNS muda mungkin juga yang tua
Golongan 3B sampai ke level menteri
TNI Polri juga tak terkecuali
Entah bagaimana dengan presidennya

Wakil rakyatnya rekening gendut
Jaksa dan hakim rekening gendut
Wartawannya rekening gendut
Kalo yang nyanyi rekeningnya pas-pasan

Rekening gendut gedibal-gedibel
Jembatan roboh kalau dia berjalan
Rekening gendut nasi dan sambel
Sepiring tak cukup lalu ke jamban

Diusut-usut ya tetap gendut
Rekening gendut bak benang kusut
Rekening gendut semakin gendut
Mungkin yang ngusut rekeningnya gendut
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Rindu Tebal"

"Rindu Tebal"



Sewindu sudah lamanya waktu
Tinggalkan tanah kelahiranku
Rinduku tebal kasih yang kekal
Detik ke detik bertambah tebal

Pagi yang kutelusuri
Riuh tak bernyanyi
Malam yang aku jalani
Sepi tak berarti

Saat kereta mulai berjalan
Rinduku tebal tak tertahankan

Terlintas jelas dalam benakku
Makian bapak usir ku pergi
Hanya menangis yang emak bisa
Dengan terpaksa kutinggalkan desa

Seekor kambing kucuri
Milik tetangga tuk makan sekeluarga
Bapak tak mau mengerti
Hilang satu anak tuk harga diri

Aku pergi meninggalkan coreng hitam dimuka bapak
Yang membuat malu keluargaku
Kuingin kembali mungkinkah mereka mau terima
Rinduku

Maafkan semua kesalahanku
Kursi kereta yang pasti tahu
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Rinduku"

"Rinduku"



Tolong rasakan ungkapan hati
Rasa saling memberi
Agar semakin erat hati kita
Jalani kisah yang ada

Ku tak pernah merasa jemu
Jika kau selalu disampingku
Begitu nyanyian rinduku
Terserah apa katamu

Rambutmu
Matamu
Bibirmu
Ku rindu

Senyummu
Candamu
Tawamu
Ku rindu

Beri aku waktu sedetik lagi
Menatap wajahmu
Esok hari ini atau nanti
Mungkin tak kembali
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Robot Bernyawa"

"Robot Bernyawa"



Lihatlah itu ya disana
Orang berkumpul bising suaranya
Wajahnya merah dibakar marah
Sang dewa nasib sedang berduka

Didepan pabrik minta keadilan
Hanyalah janji membumbung tinggi
Tuntutan mereka membentur baja
Terus bekerja atau di PHK

Inilah lagu orang tak berdaya
Mencoba mempertanyakan haknya
Dituduh pengacau kerja
Dianggap pahlawan kesiangan
Bisa berbahaya

Jangan bertanya jangan bertingkah
Robot bernyawa teruslah bekerja
Sapi perahan dijaman moderen
Mulut dikunci tak boleh bicara

Didepan pabrik minta keadilan
Hanyalah janji membumbung tinggi
Tuntutan mereka membentur baja
Terus bekerja atau di PHK

Inilah lagu orang tak berdaya
Mencoba mempertanyakan haknya
Dituduh pengacau kerja
Dianggap pahlawan kesiangan
Bisa berbahaya

Inilah nasib orang orang bawah
Tidur berjajar menciptakan mimpi indah
Bekerja terus bekerja
Mencoba membalik nasib
Ternyata susah
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Rog Rog Asem"

"Rog Rog Asem"



Malam kusam tanpa rembulan
Hanya janji pupus harapan

Gerombolan burung terbang rendah
Tinggalkan tanah yang hitam

Serang
Terkam
Maut turun tanpa darah

Sumpah
Serapah
Ini semua salah siapa?

Hari hari semakin letih
Nilai moral entah dimana

Geram
Seram
Tangan tangan melempar kembang

Sunyi
Bisu
Raut wajah berbaris keluh

Siapa menang semua kalah
Semua benar siapa yang salah?
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Rubah"

"Rubah"



Jaman berubah perilaku tak berubah
Orang berubah tingkah laku tak berubah
Wajah berubah kok menjadi lebih susah
Manusia berubah berubah - rubah

Gandhi yang dicari yang ada komedi
Revolusi dinanti yang datang Azahari
Lembaga berdiri berselimut korupsi
Wibawa menjadi alat melindungi diri

Pendidikan adalah anak tiri yang kesepian
Agama sebagai topeng yang menjijikkan
Kemiskinan merajalela yang kaya makin rakus saja
Hukum dan kesehatan diperjual belikan

Kesaksian tergusur oleh kepentingan ngawur
Pemerintah keasyikan berpolitik (ngawur)
Partai politik sibuk menuhankan uang (ngawur)
Ada rakyat yang lapar makan daun dan arang

Televisi sibuk mencari iklan
Sementara banyak yang tunggu giliran
Rakyat dan sang jelata menatap dengan mata kosong
Dimana aku apa ditelan tsunami?
 
Natrag
Top