MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.266
dsc_4806.jpg
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.266
"15 Juli 1996"

"15 Juli 1996"



Kalau kau datang
Hatiku senang
Berbunga bunga

Bulan dan bintang
Terangi malam
Sehabis hujan

Saling bicara
Tukar cerita
Berbagi rasa

Aku disini
Tetap di tepi
Masih bernyanyi

Dunia sedang dilanda kalut
Alam semesta seperti merintih
Kau dengarkah?

Aku tak bisa
Untuk tak peduli
Hati tersiksa

Aku bersumpah
Untuk berbuat
Yang aku bisa

Harus ada yang dikerjakan
Agar kehidupan berjalan wajar
Hidup hanya sekali wahai kawan
Aku tak mau mati dalam keraguan

Kalau kau datang
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.266
"16 Juli 1996"

"16 Juli 1996"



Kukenal kamu dari jauh
Tergetar hati melihatmu

Matamu bening
Suaramu bening
Semangatmu hening

Wajahmu lembut
Senyummu lembut
Rambutmu lepas tergerai

Terasa sejuk mengenalmu
Merdeka aku dibuaimu

Jalan yang panjang
Sebatas pandang
Kau tempuh tanpa mengeluh

Tangan terkepal
Berangkatlah kapal
Menuju dermaga sepi

Kunyanyikan hanya untukmu
Puja puji ini karena rindu
Air mata terlanjur tumpah
Membasahi tanah menjadi darah

Dipayungi mega kelabu

Aku tak peduli
Apa yang terjadi
Jangan kau pergi dariku

Akan kutemani
Ke dermaga sepi
Membelai ombak yang biru

Kau bangkitkan aku
Kupanggil kau selalu
Bertahanlah dalam gelombang

Kau buka mataku
Kau sadarkan aku
Janganlah bosan

Kunyanyikan hanya untukmu
Puja puji ini karena rindu
Air mata terlanjur tumpah
Membasahi tanah menjadi darah

Dipayungi mega kelabu
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.266
"17 Juli 1996"

"17 Juli 1996"



Gonjang ganjing gonggongan anjing
Anjing herder sampai anjing peking
Dar der dor otak digedor
Dengan pelor hati di teror

Ngeles!

Sas sis sus dengar desas desus
Banyak kasus bikin sakit usus
Hang heng hong berita bohong
Kongkalikong sindikat king kong

Cuek aje!

Kwek kwek kwek suara bebek
Merem melek denger geledek
Dalam benteng diadu gambreng
Bandar judi tambah mentereng

Untung banyak do’i!

Sengkuni kilik sana sini
Kurawa dan Pandawa rugi
Dewa dewa kerjanya berpesta
Sambil nyogok bangsa manusia

Hancur!

Hak asasi hidup disini
Tinggal kata tinggal piagam
Bukan keki bukan bukan patah hati
Sebab hukum berwajah muram

Busyet dah!

Habis!
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.266
"1910"

"1910"



Apakabar kereta yang terkapar di senin pagi
Di gerbongmu ratusan orang yang mati
Hancurkan mimpi bawa kisah
Air mata... air mata...
Belum usai peluit belum habis putaran roda
Aku dengar jerit dari Bintaro
Satu lagi catatan sejarah
Air mata... air mata...
Berdarahkan tuan yang duduk di belakang meja
Atau cukup hanya ucapkan belasungkawa aku bosan
Lalu terangkat semua beban dipundak
Semudah itukah luka-luka terobati...
Nusantara... tangismu terdengar lagi
Nusantara... derita bila terhenti
Bilakah... bilakah...
Sembilan belas oktober tanah Jakarta berwarna merah
Meninggalkan tanya yang tak terjawab
Bangkai kereta lemparkan amarah
Air mata... air mata...
O o o o o o o o o...
Nusantara langitmu saksi kelabu
Nusantara terdengar lagi tangismu
Ho... ho... ho...
Nusantara kau simpan kisah kereta
Nusantara kabarkan marah sang duka
Saudaraku pergilah dengan tenang
Sebab luka sudah tak lagi panjang
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.266
"22 Januari"

"22 Januari"



Dua dua Januari
Kita berjanji
Coba saling mengerti
Apa di dalam hati

Dua dua Januari
Tidak sendiri
Aku berteman iblis
Yang baik hati

Jalan berdampingan
Tak pernah ada tujuan
Membelah malam
Mendung yang selalu datang

Kudekap erat
Kupandang senyummu
Dengan sorot mata yang keduanya buta

Lalu kubisikkan
Sebaris kata kata putus asa
Sebentar lagi hujan

Dua buku teori
Kau pinjamkan aku
Tebal tidak berdebu
Kubaca selalu

Empat lembar fotomu
Dalam lemari kayu
Kupandang dan kujaga
Sampai kita jemu
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.266
"3 Bulan"

"3 Bulan"



Tiga bulan lamanya kau dalam penjara
Teman
Seratus butir telur ayam di pasar
Hilang engkau ganyang

Palu keras bapak hakim berbunyi tegas
Terbayang
Bibir sumbing gigi rompal dapat kupastikan
Malah engkau tawan

Tiga bulan lamanya kah tuan ditahan
Nikmat benar
Seratus juta uang negara terbang melayang
Masuk kantong tuan

Palu kayu bapak hakim berbunyi pelan
Terdengar sumbang
Dalam rumah dalam penjara tiada beda
Coba bayangkan teman

Dalam rumah dalam penjara tiada beda
Coba bayangkan teman
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.266
"Ada"

"Ada"



Ada yang ada
Ada yang tak ada
Nyatanya ada
Nyatanya tak ada

Antara ada
Antara tak ada
Ada antara
Diantara ada dan tak ada

Ada yang ada
Ada yang tak ada
Nyatanya ada
Nyatanya tak ada

Antara ada
Antara tak ada
Ada antara
Diantara ada dan tak ada

Hanya tak terasa ada disana
Hanya tak terasa ada disini
Hanya tak terasa apa yang dirasa
Ada dan tak ada mungkin tak berbeda

Ada yang ada
Ada yang tak ada
Nyatanya ada
Nyatanya tak ada

Antara ada
Antara tak ada
Ada antara
Diantara ada dan tak ada

Antara ada disini
Rasa disini
Ada antara disana
Dimana rasa?

Antara ada disini
Nalar disini
Ada antara disana
Dimana nalar?

Ada dan tak ada
Nyatanya ada
Menari dan bernyanyilah
Langit dan bumi nyatanya ada
Tapi tersimpan di cakrawala
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.266
"Ada Lagi Yang Mati"

"Ada Lagi Yang Mati"



Aku lihat orang yang mati
Diantara tumpukkan sampah
Lehernya berdarah membeku
Bekas pisau lawannya tadi malam
Depan pasar dekat terminal
Pagi itu orang berkerumun
Melihat mayat yang membusuk
Tutup hidung sesekali meludah
Aku lihat orang menangis
Disela gaduhnya suasana
Segera aku menghampiri
Dengan bimbang ku bertanya padanya
Rupanya yang mati sang teman
Teman hitam hidup sepaham
Hanya kisah yang dilewati
Ia berdua ikat tali saudara
Sementara surya mulai tinggi
Panas terasa bakar kepala
Sisa darah orang yang mati
Disimpannya didalam hati
Lalu dia seperti batu
Sampai malam sampai semuanya pergi
Depan pasar dekat terminal
Ada lagi orang yang mati
Lehernya berdarah membeku
Bekas pisau lawannya tadi malam
Sementara surya mulai tinggi
Panas terasa bakar kepala
Dendam ada dimana-mana
Dijantungku dijantungmu
Dijantung hari-hari...
Dendam ada dimana-mana...
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.266
"Adalah"

"Adalah"



Ketika jauh darimu
Semuanya benar-benar terasa
Rasa rindu yang sudah pasti
Rasa bersyukur yang tak terkira

Terima kasih yang maha kuasa
Memberikan kamu menemani hidupku
Keindahan hidup yang membuat merona
Warna-warni dunia yang sangat mempesona

Sedih dan duka kita lalui bersama
Riang gembira kita syukuri bersama
Rasa percaya adalah dasar semua
Rasa rindu kekuatan kita

Adalah benar bersamamu
Adalah benar menyayangimu
Adalah benar merindukanmu
 
Natrag
Top