MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Di Ujung Abad"

"Di Ujung Abad"




Cerita kuno tentang peperangan
Diujung abad menghantui
Setiap orang

Peralihan banyak memakan korban
Sementara segelintir tuan tuan
Tertawa girang

Kekuasaan sudah menjadi tuhan
Pengkhianatan adalah
Panglima perang

Kesetiaan jadi janji murahan
Kisah inilah dongeng tidur
Bayi bayiku

Bertahan hidup
Harus bisa bersikap lembut
Walau hati panas
Bahkan terbakar sekalipun

Keluh kesah ini
Mungkin berguna
Jadikan teman sejati
Dimedan juang

Bisa jadi kita bosan
Tapi kenyataan

Badai datang
Tak bosan-bosan
Waspadalah kawan
Perjuangan masih panjang

Cerita kuno tentang peperangan
Diujung abad menghantui
Setiap orang

Kesetiaan jadi janji murahan
Kisah inilah dongeng tidur
Bayi bayiku
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Diet"

"Diet"



Susahnya menghadapi godaan
Mencium harum lezat makanan
Rasanya lidah ingin cicipi
Melihat balado kacang dan teri

Kau lupakan semua aturan
Ahli gizi yang tampan
Resiko soal belakang
Asalkan sang perut kenyang

Delapan puluh dua kilogram
Mengundang mata untuk memandang
Menyesal benci pada sang perut
Sedangkan lapar terus menuntut

Jikalau engkau sadar
Nafsu makan dilawan
Bangun tidur pagi buta
Lincahnya senam irama

Seminggu engkau jalani
Nasehat sang ahli gizi
Namun tak lama berselang
Godaan goyahkan iman

Majalah yang sedang engkau baca
Tawarkan resep gulai buaya
Nikmatnya engkau lama berhayal
Tak tahan kau makan tanpa sesal
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Dihatimu Aku Berlindung"

"Dihatimu Aku Berlindung"



Ketika matahari membakar lautan
Ketika matahari membakar dunia
Ketika matahari membakar diri sendiri

Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung

Ketika badai menghempaskan diriku
Ketika badai menutupi langkahku
Ketika badai mengguncang guncang hidupku

Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung

Ketika bumi ini tak berputar lagi
Ketika malaikat tak berdoa lagi
Ketika aku tak bisa bernyanyi lagi

Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung

Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung


Ketika matahari membakar diri sendiri
Ketika matahari membakar diri sendiri

Dihatimu aku berlindung
Dihatimu aku berlindung

Ketika aku tak bisa bernyanyi lagi
Ketika malaikat tak berdoa lagi
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Dimana"

"Dimana"



Sempat aku goyah
Sekejap terjatuh
Didalam arungi perjalanan

Pada kelam hari
Akupun bersujud
Nikmati semuanya tanpa tanya

Kucoba selami
Dalamnya samudera
Ikuti gelombang terjang karang

Tetap tak kudapat
Apa yang ku mau
Hanya bimbang yang singgah dera jiwa
Cakar hati
Penat semakin selimuti

Dimana senyummu?
Yang sanggup memberi rasa damai
Dimana belaimu?
Yang hangatkan nadiku yang beku

Hampir ku tak kuat
Hampir ku tak mampu
Lewati jalan keringb erdebu

Dahaga meronta
Letihku menggila
Namun jarak masihlah
Teramat jauh

Batinku terapung
Bosan ku melangkah
Engkau tetap saja tak bergeming

Otakku berderak
Lontarkan kecewa
Tak mau percaya yang kau janjikan
Pada waktu
Detak jantung semakin melemah

Dimana senyummu?
Yang sanggup memberi rasa damai
Dimana belaimu?
Yang hangatkan nadiku yang beku

Setetes air
Yang kau beri
Kan berarti bagiku

Seulas senyum
Di sisa hari
Kan berarti bagiku
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Doa"

"Doa"



Berjamaah
Menyebut asma ALLAH
Saling asah saling asih saling asuh

Berdoalah
Sambil berusaha
Agar hidup jadi tak sia sia

Badan sehat
Jiwa sehat
Hanya itu yang kami mau

Hidup berkah
Penuh gairah
Mudah mudahan ALLAH setuju

Inilah lagu pujian
Nasehat dan pengharapan

Dari hati yang pernah mati
Kini hidup kembali
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Doa Dalam Sunyi"

"Doa Dalam Sunyi"



Angin datang dari mana?
Merayapi lembah gunung
Ada luka dalam duka
Dilempar kedalam kawah

Memanjat tebing tebing sunyi
Memasuki pintu misteri
Menggores batu batu
Dengan kata sederhana
Dengan doa sederhana

Merenung seperti gunung
Mengurai hidup dari langit
Jejak jejak yang tertinggal
Menyimpan rahasia hidup

Selamat jalan saudaraku
Pergilah bersama nasibmu
Pertemuan dan perpisahan
Dimana awal akhirnya?
Dimana bedanya?
Dimana bedanya?

Doa doa terdengar dalam sunyi
Doa doa terdengar dalam sepi

Doa doa terdengar dalam sunyi
Doa doa terdengar dalam sepi

Doa doa terdengar dalam sunyi
Doa doa terdengar dalam sepi

Doa doa terdengar dalam sunyi
Doa doa terdengar dalam sepi
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Doa Pengobral Dosa"

"Doa Pengobral Dosa"



Disudut dekat gerbong
Yang tak terpakai
Perempuan ber make up tebal
Dengan rokok ditangan
Menunggu tamunya datang

Terpisah dari ramai
Berteman nyamuk nakal
Dan segumpal harapan
Kapankah datang
Tuan berkantong tebal

Habis berbatang batang
Tuan belum datang
Dalam hati
Resah menjerit bimbang

Apakah esok hari
Anak anakku dapat makan
Oh Tuhan beri
Setetes rezeki

Dalam hati yang bimbang berdoa
Beri terang jalan anak hamba
Kabulkanlah Tuhan
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Dongeng Tidur"

"Dongeng Tidur"



Jika sepasang monyet tidur
Jadi buyut moyangku
Jika buyut moyangku tidur
Jadi kakek dan nenekku

Jika kakek dan nenek tidur
Jadi ayah dan ibu
Dan jika ayah dan ibu tidur
Jadi sebiji kepala yaitu kepalaku

Sedangkan waktu aku yang tidur
Nggak jadi apa apa
Yang jadi cuma beberapa pasang kecoak
Dikolong tempat tidurku

Dan seribu armada kutu
Diatas sprei belang bentong kasurku
Walaupun mereka itu kecoak dan kutu
Tetapi mereka tetap darah dagingku

Maka dari itu saya minta dengan amat sangat
Jangan semprotkan baygon sayang

Anakku yang paling tua
Bernama Kecoak Idi Amin
Lahir di Cengkareng
Eh badannya kerempeng
Matanya sedikit jereng
Kalau berjalan seperti Gareng

Anakku Idi Amin orang kaya di Cengkareng
Senang pakai mobil mentereng
Banyak yang tahu mobil si Amin itu mobil curian
Tapi maklum si Amin kebal kerangkeng

Aku benci aku benci sama si Amin
Habis si Amin suka nempeleng
Tapi cuma berani sama tukang kacang goreng
Itu dulu seribu tahun yang lalu

Kini cerita anakku yang nomer dua
Perempuan lho
Cantik molek, manja, seksi lahir di Madura
Sekolah di Karawang

Minum jamunya wah jangan ditanya
Dari jamu galian singset sari rapet
Sampai jamu terlambat datang bulan
Tak pernah ketinggalan

Putriku cantik, putriku molek
Putriku pandai memasak
Dari bistik, spaghetti, rendang ayam, cap cay goreng, udang rebus
Sampai rendang jengkol dia bisa

Tapi mengapa belum juga
Datang lamaran?

Oh iya, hampir saya lupa
Putriku mempunyai dua kekurangan
Yang mungkin itu sebabnya
Putriku vakum dalam dunia percintaan

Putriku memang anggun
Tapi sayang kepala putriku sebesar bola kasti
Itu satu

Dan yang kedua
Putriku tidak boleh kena air
Hayo kenapa?

(Dia alergi?) bukan, (Kutu air?) bukan, (Ambeien?) bukan
Ayan

Anakku yang paling bontot pemain sepak bola
Pernah dikirim berguru atau dikirim tamasya ke Brazilia
Enam bulan disana
Begitu pulang kok keok eh kalah semua
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Dua Menit Sepuluh Detik"

"Dua Menit Sepuluh Detik"



Yang menangis di ketiakku
Engkaukah itu perempuanku?

Diamlah diamlah
Berhentilah berhentilah
Sebentar

Yang tertawa di nganga luka
Engkaukah itu betinaku?

Puaskah hatimu?
Teruslah tertawa
Hingar
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Dunia Binatang"

"Dunia Binatang"



Ya ya ya ya
Mau makan tak punya uang
Ya ya ya ya
Mau tidur tak punya kasur

Ya ya ya ya
Jawablah jangan diam saja
Kenapa orang susah makin susah saja?

Ya ya ya ya
Diamlah jangan ngoceh saja
Mereka sudah bosan tutup mulut saja

Ada macan mencakar macan
Ular menggigit ular
Ada gajah membunuh gajah
Kita yang terinjak ya ho ho

Mata liar dimana mana
Mencari mangsa yang lemah
Tangan tangan yang penuh darah
Menindas sambil tertawa

Ada maling teriak maling
Ada musang berbulu domba
Monopoli menjadi jadi
Tangan besi merajalela
 
Natrag
Top