MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Columbia"

"Columbia"



Langit nampak murung seperti gelisah
Angin bawa kabar tentang duka, di sana....
Lolong anjing malam bawa pertanda
Alam bawa kisah unggas resah
Beritakan.. Tangis....

Saat gelombang lahar
Hanyutkan ribuan manusia
Tanpa mau mengerti datang tepati janji
Waktu seorang ibu
Belai mesra anaknya

Gemuruhnya petaka singkirkan jeritan yang ada
Batu-batu telanjang
Menari di nurani
Hancurkan rumah-rumah, hancurkan kedamaian

Colombia.......
Colombia.......
Sementara kita di sini
Tanpa beban bernyanyi
Sedangkan mereka gundah
Di sela ganasnya wabah
Sementara kita di sini
Asyik cumbui mimpi
Sedangkan mereka di sana
Rindukan riuhnya pesta

Ada sekuntum bunga mawah
Bercengkrama dengan lahar
Seorang bayi mungil
Begitu manis menyambut mati
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Condet"

"Condet"



Kubuka jendela
Sapa angin pagi
Ringan kau melangkah
Songsong hidup ini

Hela lenguh lembu
Halau burung burung
Bocah tawa riang
Canda di kali yang jernih

Bila malam
Tembang di purnama
Yang memberi semangat
Hidup esok hari

Kubuka jendela
Maki angin pagi
Berat kau melangkah
Tuk dapatkan kesempatan

Roda teknologi
Enyahkan pedati
Bias rumah kaca
Lubangi paru bumi

Syair Ronggowarsito
Jerit dan keringat
Gemuruhnya Rolling Stones

Api revolusi
Haruskah padam
Digantikan figur yang tak pasti
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Coretan Dinding"

"Coretan Dinding"



Coretan di dinding
Membuat resah
Resah hati pencoret
Mungkin ingin tampil

Tapi lebih resah
Pembaca coretannya
Sebab coretan dinding
Adalah pemberontakan kucing hitam
Yang terpojok di tiap tempat sampah

Ditiap kota
Cakarnya siap dengan kuku kuku tajam
Matanya menyala mengawasi gerak musuhnya
Musuhnya adalah penindas
Yang menganggap remeh
Coretan dinding kota

Coretan dinding
Terpojok ditempat sampah
Kucing hitam dan penindas
Sama sama resah
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Dajal Net"

"Dajal Net"



Aku kecanduan internet
Twiter facebook dan mbah google
Belum lagi youtube dan you ssst
Lalu situs-situs lainnya
Bangun tidur tidur lagi
Mencet sana mencet sini
Sudah nggak peduli lagi dengan yang lain

Kerjaan berantakan
Kewajiban melayang
Sakit pinggang leher dan mata
Duh kasihan deh aku
Ketawa-ketawa sendiri
Sedih-sedih, sedih sendiri
Marah-marah, marah sendiri, ya sendiri

Gila kok bisa seperti ini ya
Drakula pulsa cekikian
Sambil menyedot darah pelanggan
Dan darahku yang pas-pasan

Memang teman semakin banyak
Teman yang sama-sama gendeng
Internet dekatkan yang jauh
Internet menjauhkan yang dekat
Otakku kutitipkan disitu
Jadi malas mengingat, malas belajar
Toh semuanya ada disitu
Ayo mau tanya apa ayo tinggal klik
Mbah google bisa menjawabnya

Sama seperti yang lain
Hobiku jadi suka nunduk
Di halte di pasar
Di rumah ibadah
Di rumah sakit di sekolah
Bahkan di sidang parlemen
Pun orang-orang pada menunduk
Oh ilmu padi rupanya
Semakin berisi semakin merunduk

Informasi dalam hitungan detik
Berita tinggal pilih aje
Semua orang jadi pandai nyontek
Ya nyontek

Teknologi komunikasi koq jadi tak bisa komunikasi
Lha sudah pada tau semua kan orang jadi malas berbicara
Ketawa-ketawa nggak jelas
Sedih-sedih, sedih nggak jelas
Marah-marah, marah nggak jelas
Nggak jelas

Semua kesedot ke layar itu
Layar peradaban
Yang sudah dijanjikan
Seperti dajal dengan matanya yang satu itu
Semuanya pergi menuju kesitu
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Dalbo"

"Dalbo"



Sejak dilahirkan aku tak tahu siapa orang tuaku
Aku berpindah dari satu kasih sayang
Ke satu kasih sayang yang lain

Aku hisap air susu
Dari tetek banyak ibu

Merpati terbang melintasi
Membawa ku pergi ke masa lalu
Merpati terbang melintasi
Membawa ku pergi ke masa lalu

Aku tak pernah bertanya siapa orang tuaku
Walau memang merasakan
Ada sesuatu yang hilang
Sesuatu yang hilang

Merpati terbang melintasi
Membawa ku pergi ke masa lalu
Merpati terbang melintasi
Membawa ku pergi ke masa lalu

Aku bukan anak haram
Aku Dalbo anak alam
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Damai Kami Sepanjang Hari"

"Damai Kami Sepanjang Hari"



Hangat mentari pagi ini
Antar ku pulang dari bermimpi
Ramah tersenyum matahari
Inginkan aku tuk bernyanyi

Indah pagi ini
Nada sumbang enyahlah kau
Biarkan kami

Perlahan kau bangunkan aku
Antarkan segelas kopi (kopi susu)
Dengar canda adik adikmu
Inginkan aku segera bersatu

Indah pagi ini
Nada sumbang enyahlah kau
Biarkan kami

Semoga akan tetap abadi
Pagi ini
Pagi esok
Esok hari
Hari nanti

Semoga tak kan pernah berhenti
Canda hari (pagi)
Canda pagi (hari)
Damai kami Sepanjang hari
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Dan Orde Paling Baru"

"Dan Orde Paling Baru"



KKN berkembang biak sampai kelurahan
Banyak orang yang kehilangan pegangan
Perlu pemimpin yang demokratis tapi bertangan besi
Kata seorang tokoh yang baru sembuh dari sakit

Sementara rakyat tidak perduli siapa yang mimpin
Yang penting kebutuhan hidup yang wajar terpenuhi
Kelaparan kemiskinan dan pengangguran masih terjadi
Ya banyak orang yang hidup dibawah garis kemiskinan

Kota besar menjadi magnit
Karena televisi mengiming imingi
Yang jelas rakyat butuh pendidikan
Tapi pendidikan yang didapat adalah rongsokan

Soal kesehatan sulit didahulukan
Sebab bisa makan sehari sekali saja sudah hebat
Jangan tanya soal sandang dan papan
Loakan dan kontrakan lah jadi jawaban
Juga kolong jembatan

Kapan ya bisa kembali normal
Karena memang keadaan ini tidak normal
Itu sebabnya bermunculan paranormal
Seperti jamur dimusim hujan

Tutup lubang gali lubang
Falsafah hidup jaman sekarang
Sebenarnya sih dari jaman dulu
Dari jaman orde lama, orde baru
Dan sampai sekarang ini
Jaman orde paling baru

KKN berkembang biak sampai kelurahan
Banyak orang yang kehilangan pegangan
Perlu pemimpin yang demokratis tapi bertangan besi
Kata seorang tokoh yang baru sembuh dari sakit

KKN berkembang biak sampai kelurahan
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Dendam Damai"

"Dendam Damai"



Tak habis pikir aku tak mengerti
Mengapa ada orang yang senang membunuh?
Hanya karena uang semata
Atau demi kuasa dan nama

Bagi kita rakyat biasa
Tak berdaya ditodong senjata
Mencuri hidup yang hanya sekali
Hanya berdoa yang kita bisa

Dendam dendam celaka
Menghasut kita tak jemu menggoda
Damai damai dimana
Bersembunyi tak ada wujudnya

Kapan berakhirnya situasi seperti ini?
Tidak bisakah kita saling berpelukan?

Bukankah indah hidup bersama
Saling berbagi saling menyinta
Terasa hangat sampai ke jiwa
Memancar ke penjuru dunia

Jangan goyah percayalah teman
Perang itu melawan diri sendiri
Selamat datang kemerdekaan
Kalau kita mampu menahan diri

Dendam dendam celaka
Menghasut kita tak jemu menggoda
Damai damai dimana
Bersembunyi tak ada wujudnya

Kapan berakhirnya situasi seperti ini?
Tidak bisakah kita saling berpelukan?

Tak habis pikir aku tak mengerti
Mengapa ada orang yang senang membunuh?
Hanya karena uang semata
Atau demi kuasa dan nama

Hanya karena itu semua
Rela hancurkan tanah tercinta
Rela hancurkan tanah tercinta
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Desa"

"Desa"



Desa harus jadi kekuatan ekonomi
Agar warganya tak hijrah ke kota
Sepinya desa adalah modal utama
Untuk bekerja dan mengembangkan diri

Walau lahan sudah menjadi milik kota
Bukan berarti desa lemah tak berdaya
Desa adalah kekuatan sejati
Negara harus berpihak pada para petani

Entah bagaimana caranya
Desalah masa depan kita
Keyakinan ini datang begitu saja
Karena aku tak mau celaka

Desa adalah kenyataan
Kota adalah pertumbuhan
Desa dan kota tak terpisahkan
Tapi desa harus diutamakan

Di lumbung kita menabung
Datang paceklik kita tak bingung
Masa panen masa berpesta
Itulah harapan kita semua

Tapi tengkulak tengkulak bergentayangan
Tapi lintah darat pun bergentayangan
Untuk apa punya pemerintah
Kalau hidup terus terusan susah

Di lumbung kita menabung
Datang paceklik kita tak bingung
Masa panen masa berpesta
Itulah harapan kita semua

Desa harus jadi kekuatan ekonomi
Agar warganya tak hijrah ke kota
Sepinya desa adalah modal utama
Untuk bekerja dan mengembangkan diri

Desa harus jadi kekuatan ekonomi
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Di Mata Air Tidak Ada Air Mata"

"Di Mata Air Tidak Ada Air Mata"



Memetik gitar dan bernyanyi
Pada waktu tak bertepi
Di atas langit di bawah tanah
Dihembus angin terseret arus

Untuk saudara tercinta
Untuk jiwa yang terluka

Tengah lagu suaraku hilang
Sebab hari semakin bising
Hanya bunyi peluru di udara
Gantikan denting gitarku

Mengoyak paksa nurani
Jauhkan jarak pandangku

Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta
Walau aku tahu tak terdengar
Jariku menari tetap tak akan berhenti
Sampai wajah tak murung lagi

Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta
Walau aku tahu tak terdengar
Jariku menari tetap tak akan berhenti
Sampai wajah tak murung lagi

Amarah sempat dalam dada
Namun akalku menerkam
Kubernyayi dimatahari
Kupetik gitar di rembulan

Dibalik bening mata air
Tak pernah ada air mata

Dibalik bening mata air
Tak pernah ada air mata
 
Natrag
Top