MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Api Unggun"

"Api Unggun"



Ayo ayo kumpul
Di depan api unggun
Saling berpegangan
Saling berpandangan
Menghangatkan badan
Menghangatkan hati
Agar hidup ini jadi lebih berarti

Ayo ayo kumpul
Keluar dari tenda
Kita nyanyi-nyanyi
Sambil nari-nari
Hentakkanlah kaki
Lantangkan suaramu
Mumpung ada disini
Ayo kita berbagi
lalalala.. hore

Usah kamu pusing
Usah kamu resah
Lepaskanlah dirimu
Jangan terus membatu

Hidup ini sebentar
Sayang kalau terbuang
Ayo ikut aku jangan malu malu
Lalalala

Lihat ke angkasa taburan bintang-bintang
Satu diantaranya adalah kamu
Lihat di depanmu gairah bara api
Yang akan menjagamu bila sang bintang pergi
Lalalala.. hore

Lihat di sekitar
Tebarkanlah damaimu
Agar hidup indah
Tak perang melulu
Ayo ayo kawan
Angkat selimutmu
Jangan ragu-ragu
Jangan malu-malu
Lalalala.. hei hei!
Lalalala.. hore!
Hu! hu!
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Asik Gak Asik"

"Asik Gak Asik"



Dunia politik penuh dengan intrik
Cubit sana cubit sini itu sudah lumrah
Seperti orang pacaran
Kalau nggak nyubit nggak asik

Dunia politik penuh dengan intrik
Kilik sana kilik sini itu sudah wajar
Seperti orang adu jangkrik
Kalau nggak ngilik nggak asik

Rakyat nonton jadi supporter
Kasih semangat jagoannya
Walau tau jagoannya ngibul
Walau tau dapur nggak ngebul

Dunia politik dunia bintang
Dunia hura hura para binatang
Berjoget dengan asik

Dunia politik punya hukum sendiri
Colong sana colong sini atau colong colongan
Seperti orang nyolong mangga
Kalau nggak nyolong nggak asik

Rakyat lugu kena getahnya
Buah mangga entah kemana
Tinggal biji tinggal kulitnya
Tinggal mimpi ambil hikmahnya

Dunia politik dunia bintang
Dunia pesta pora para binatang
Asik nggak asik

Dunia politik memang asik nggak asik
Kadang asik kadang enggak disitu yang asik (katanya)
Seperti orang main catur
Kalau nggak ngatur nggak asik

Pion bingung nggak bisa mundur
Pion pion nggak mungkin kabur
Menteri, luncur, kuda dan benteng
Galaknya melebihi raja

Raja tenang gerak selangkah
Sambil menyematkan hadiah

Asik nggak asik / Politik

Asik nggak asik / Politik

Asik nggak asik

Asik nggak asik
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Asmara Dan Pancaroba"

"Asmara Dan Pancaroba"



Awan hitam semakin legam
Hujan panas silih berganti
Gelombang panas menyengat bumi
Insan merintih tak berhenti

Rintih tangis di malam hari
Jerit pilu menyayat kalbu
Wajah sendu menanti pagi
Hujan badai berhenti

Kicau burung ramai bernyanyi
Tanda musim berganti
Kasihku kan datang berlari
Menjemput hatiku yang sepi

Kini ku bersama kembali
Seperti dahulu berseri
Asmaraku yang telah pergi
Kini bersemi lagi
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Asmara Tak Secengeng Yang Aku Kira"

"Asmara Tak Secengeng Yang Aku Kira"



Bekas tapak tapak sepatu
Yang kupakai selalu ikuti
Kemana ku berjalan

Debu dan keringat
Yang ada diatas kulit tubuh ini
Saksi bisu bahwasannya
Tak mudah dan tak segampang
Yang selama ini aku sangka tentang asmara

Cermin di segala tempat
Sahabat terdekat
Tak pernah terlambat

Menampung setiap ungkapan
Mendekap semua keluhan
Meraih suka
Menangkap tawa
Merebut duka

Satu cerita dua manusia
Terlibat dalam amuk asmara
Satu cerita yang memang ada
Tak mungkin mati jelas abadi
Selama manusia hidup dalam alam ini

Maafkan kalau ku salah duga
Ternyata asmara itu
Tak mudah tak gampang dan tak secengeng
Yang kukira yang kusangka
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Asmaragama"

"Asmaragama"



Aku ingin menurunkan bulan
Lenganku pendek
Pertolongan apa yang bisa kuharapkan?
Aku menari menghadang angin

Mencari jala atau jaring
Asmaragama mengacaukan nafasku

Mendam birahi gua siluman
Benda jaya ingin ku singgahkan
Bertapa sampai tuntas air kehidupan
Dan sang rembulan wajah kencana

Yang penuh rahasia
Dengan tuntutan yang takkan terlaksanakan

Oh bulan oh bara asmara
Tak tersisakah kenanganmu sedikit juga?

Gelepar ikan di peraduan
Kijang mengerang di alam mimpi
Gada perkasa dalam khayal bidadari

Oh rembulan
Oh asmaragama
Mengapa kau belah hatiku?

Oh rembulan
Oh asmaragama
Aku tetap tegar dibelah asmara
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Awang Awang"

"Awang Awang"



Jika kata tak lagi bermakna
Lebih baik diam saja
Jika langkah tak lagi bermata
Langkah buta terjang saja

Melayang terbang melayang
Melayang di awang-awang
Melayang terbang melayang
Di atas samudera terbentang

Berlari aku berlari
Menembus hari
Berlari aku berlari
Menembus hari

Bagaimana bisa berhenti?
Sedang kita belum melangkah
Bagaimana bisa kembali?
Sedang kita tak tahu sampai dimana

Berlari aku berlari
Menembus hari
Berlari aku berlari
Menembus hari

Bagaimana bisa mengerti?
Sedang kita belum berpikir
Bagaimana bisa dianggap diam?
Sedang kita belum bicara

Melayang terbang melayang
Melayang melayang
Melayang melayang

Bagaimana bisa mengerti?
Sedang kita belum berpikir
Bagaimana bisa dianggap diam?
Sedang kita belum bicara

Melayang terbang melayang
Melayang di awang-awang
Melayang terbang melayang
Di atas samudera terbentang
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Ayolah Mulai"

"Ayolah Mulai"



Kita satu daratan, kita satu lautan, kita satu udara
Kita satu kebutuhan
Utara, selatan, timur dan barat adalah arah
Kenapa bumi harus dipecah? Kenapa langit dibelah-belah?
Harus ada yang menyatukan, harus ada kesadaran tuk bersatu
Hidup ini sementara, kenapa mesti saling menyakiti

Dari kebudayaan bisa saja kita berbeda
Dari agama dan warna kulit bisa juga berbeda
Seharusnya perbedaan ini tak membuat jadi berbeda
Kenyataan sudah membuktikan soal kita sama

Bahwa ada yang bilang kita ini turunan monyet
Turunan dewa, turunan setan sekalipun
Buatku bukan menjadi alasan untuk bermusuhan
Apalagi saling membunuh

Karena ulah sendiri kita terancam dari mana-mana
Karena ulah kita sendiri kita menderita
Kalau perang bukan penyelesaian kenapa tidak berdamai saja
Kenapa kita tidak bisa saling percaya

Sekarang juga kita harus mulai
Tak ada istilah terlambat untuk mulai
Mulai dari diri kita sendiri
Biarkan cahayanya membangunkan orang yang tidur

Memang bukan hal yang mudah untuk mulai
Tetapi kita harus mulai
Selagi kita masih diberi kesempatan untuk hidup
Ayolah kita mulai
Ayolah kita mulai
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Azan Subuh Masih Di Telinga"

"Azan Subuh Masih Di Telinga"



Ketika fajar menjelang
Terlihat dia melangkah enggan
Seirama dengan dendang subuh
Yang singgah di hati keruh

Sempit jalan berdesak bangunan
Memandang sinis mendakwa bengis
Perempuan satu dan hitamnya waktu

Dihapusnya gincu dengan ujung baju
Dibuangnya dengus birahi sejuta tamu

Hari pagi menyambut kau kembali
Mengusap nadi mengelus hati
Sesal di hatimu kian mengganggu

Kau reguk habis semua doa doa
Dari surau depan rumah yang kau sewa
Tak terasa surya duduk di kepala
Azan subuh masih di telinga

Terdengar renyah tawa gadis sekolah
Menyibak tabir cerita lama
Didepan retaknya cermin yang telah usang
Menari dia seperti dahulu

Terdengar pelan ketuk pintu
Tegur anakmu buyarkan lamunan
Perempuan satu kian terbelenggu

Dihapusnya gincu dengan ujung baju
Dibuangnya dengus birahi sejuta tamu
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Badai Belum Berlalu"

"Badai Belum Berlalu"



Dengar suara ramai disana
Masih ada manusia berbicara
Kau akan tahu janganlah takut
Lupakan pejamkanlah dua matamu

Tidurlah buah hati
Ku ada bersamamu
Senyumlah jangan resah
Selimuti keraguan selama ini

Belum berlalu badai negeriku
Tolonglah payungilah nur sinarmu

Tidurlah buah hati
Ku ada bersamamu
Senyumlah jangan resah
Selimuti keraguan selama ini

Percayalah damai surga
Tuhan ada...
Selamanya...
 
MODERATOR
Učlanjen(a)
06.07.2010
Poruka
30.267
"Badut"

"Badut"



Dut badut badut badut badut badut badut
Jaman sekarang
Mong omong omong omong omong omong omong omong
Sembarang

Ditelevisi
Dikoran koran
Didalam radio
Diatas mimbar

Nggut manggut manggut manggut manggut manggut manggut
Seperti badut
Ya iya iya iya iya iya iya
Ya iya iya

Ho ho ho!
Ho ho ho ho ho ho ho
Ho ho ho!
Ho ho ho ho ho ho ho

Peragawati peragawan
Senyam senyum seperti badut
Penyanyi dan pemusik
Bintang film nampang seperti badut

Ditelevisi
Dikoran koran
Didalam radio
Diatas mimbar

Ku aku aku aku aku aku aku
Seperti kamu
Mu kamu kamu kamu kamu kamu kamu
Seperti badut

Ho ho ho!
Ho ho ho ho ho ho ho
Ho ho ho!
Ho ho ho ho ho ho ho
Ho ho ho!

Dut badut badut badut badut badut badut
Jaman sekarang
Mong omong omong omong omong omong omong omong
Sembarang

Ditelevisi
Dikoran koran
Didalam radio
Diatas mimbar

Para pengaku intelek
Tingkah polahnya lebihi badut
Kaum pencuri tikus
Politikus palsu saingi badut

Ho ho ho!
Ho ho ho ho ho ho ho
Ho ho ho!
 
Natrag
Top